; 𝐀𝐥𝐥𝐞𝐧'𝐬 𝐀𝐝𝐯𝐞𝐧𝐭𝐮𝐫𝐞: Januari 2014

Cari Blog Ini

Senin, 27 Januari 2014

JIEXPO Criterium Race - Jakarta 2014



Ajang balap sepeda international JIEXPO Criterium Race 2014 berlangsung di arena PRJ dengan sangat meriah, hampir 1000 cyclist berpartisipasi dalam acara tersebut, bukan hanya balapan criterium saja yang diperlombakan, ada TTT (Team Time Trial / lomba balapan team ), dll.

Untuk pertama kali nya di Indonesia khususnya di Jakarta disediakan balapan di dalam arena bukan di jalan raya, sudah pasti keamanan lalu lintas terjamin alias 100% steril, kondisi aspal jalanan tanpa lubang, suasana balapan hampir mirip dengan Event race OCBC Cycle yang diselenggarakan di Singapore setiap bulan Maret.
Event ini tidak akan terlaksana tanpa ada seorang pecinta sepeda seperti Bp. Prajna Murdaya, beliau inilah yang menjadi penggagas acara Criterium JIEXPO 2014 bisa terlaksana dengan baik, terima kasih Pak, Atlet senang, penggemar puas sesuai dengan judul di koran Jawa Pos - Minggu 26 Januari 2014.


Beberapa kategori lomba dan balapan di event JIEXPO 2014 :

Kategori Men’s Local Open, Panjang lintasan 22 Laps, Waktu 08:00 AM

Kategori Men’s International Open, Panjang lintasan 22 Laps, Waktu 09:30 PM

Kategori Master’s A 40-50 Years Old, Panjang lintasan 10 Laps, Waktu 03:30 PM

Kategori Master’s B 51+ Years Old, Panjang lintasan 8 Laps, Waktu 08.30 PM

Kategori Executive, Panjang lintasan 10 Laps, Waktu 08:00 PM

Kategori Team Time Trial *5-7 Person*,Panjang lintasan 4 Laps, Waktu 11:00 AM

Kategori VIP *Invitation Only*, Panjang lintasan 2 Laps, Waktu 07:00 PM

Kategori Women’s Intl & Local Open, Panjang lintasan 10 Laps, Waktu 02:30 PM

Kategori Junior 17-18 Years Old, Panjang lintasan 10 Laps, Waktu 10:30 AM

Kategori Youth 15-16 Years Old, Panjang lintasan 8 Laps, Waktu 09:30 AM

Kategori Sepeda Onthel, Panjang lintasan 2 Laps, Waktu 11:40 AM

Kategori Family *3 Person*, Panjang lintasan 2 Laps,Waktu 10:30 AM

Kategori balapan Coffee Seller, Panjang lintasan 2 Laps, Waktu 11:30 AM


Criterium Mens Local Open

Criterium Master A


Team Time Trial 

Salah satu balapan unik yang juga diadakan adalah balapan antar penjual kopi, sekitar 33 penjual kopi yang beroperasi di Jakarta ikut ambil bagian. Balapan hanya berlangsung dua putaran (1 putaran 2,3km), mereka mengikuti balapan dengan atribut lengkap, di rak belakang ada termos dan jeriken berisi air, kemudian di bagian handlebar dan keranjang depan ditaruh sejumlah kopi instan dalam kemasan sachet, ini adalah balapan penjual kopi yang pertama di dunia kata race Director JIEXPO Jamaluddin Mahmood.

Race Coffee Seller

Sementara itu, para pembalap Semarang (Team Tendbir Samba) menujukkan dominasinya di nomor nomor penggemar JIEXPO Criterium kemarin. Dua nomor bergengsi mereka kuasai untuk mencatatkan diri sebagai tim dengan gelar juara terbanyak yaitu Juara 1 di kelas Master A (Enrico Juliarta) dan Juara 1 di kelas Executive (Aryanto Nugraha), salah satu yang sangat special Juara di kelas Master A adalah mendapatkan Jersey Rapha Team Sky dan dibubuhi tanda tangan pembalap Team Sky yang memenangi Tour De France 2013. Pembalap asal Italia Alberto Boz menjadi jawara di Master B. Yang menarik hasil kemenangan (Rp 10jt) disumbangkan langsung untuk Sekolah BISA, sekolah BISA merupakan sekolah di bawah British International School yang didirikan untuk anak anak putus sekolah. Bravo Alberto.

Berikut ini pemenang kategori masing masing kelas :

Master A (10 laps) :

1. BIB No 513, Enrico Juliarta, Klub Tendbir Giant Semarang
2. BIB No 505, Bambang Wahyudi ...................
3. BIB No 512, Allen Gozali, SCT Team - Serpong
4. BIB No 497, Taffy Indra, KGB Team - Jakarta
5. BIB No 492, Sun Hin Tjendra, SRBC - Surabaya



Master B (8 Laps) :

1. BIB No 591, Alberto Boz, Italia
2. BIB No 578, Marwan, SCT Team - Serpong
3. BIB No 553, Kaselan, .........
4. BIB No 560, Karnadi,...........
5. BIB No 559, Supardi, .........


Executive (8 Laps) :

1. BIB No 278, Aryanto Nugroho, Tendbir Giant - Semarang
2. BIB No 323, Triyoso, KGB - Jakarta
3. BIB No 300, Koes Hendrato, Tendbir Giant - Semarang
4. BIB No 216, Deni Kristianto, PCC - Jakarta
5. BIB No 332, Junaidi Widyanto Irwan, Free Adventure Road Bike

Team Time Trial / TTT (4 laps) :

1. KFC Bike Team 1, Finish time 00:24:00:374
2. Free Adventure Road Bike, Finish time 00:24:01:315
3. Tarkam Cycling Team, Finish time 00:24:12:166
4. Giant Tenbir Samba, Finish time 00:24:13:611
5. MCT A, Finish time 00:24:27:416

Master Expert / Mantan Atlet (10 laps) :

1. BIB No 653, Edi Purnomo
2. BIB No 656, Henry Setiawan
3. BIB No 473, Joshua
4. BIB No 675, Muh. Hafiz Wono
5. BIB No 651, Bambang Wahyudi

Elite International (22 laps) : 

1. BIB No 55, Bayly Cameron, OCBC Cycle Singapore
2. BIB No 42, Aiman Cahyadi, United Bike Kencana
3. BIB No 23, Annuar Manan, Terengganu Cycling Team
4. BIB No 81, Lars Van De Vall, Edy Holland
5. BIB No 51, Iwan Setiawan, KFC Bike Team

Bayly Cameron : Pembalap Australia yang baru pertama kali mengikuti event balapan certified UCI dan berhasil podium 1 di event JIEXPO 2014 Men's International Open.

Aiman Cahyadi : Atlet National Indonesia peraih Medali Emas Road Race di Sea Games Nyanmar 2013, Asian Cycling Championship

Annuar Manan: Pembalap dari Malaysia dengan Terengganu Cycling Team,  2012 join dengan Asian Team Champion System

Lars Van De Vall : Pembalap dari Netherlands, menang di beberapa balapan criterium international dan berada di posisi 28 untuk Asia Tour

Bayly Cameron & Aiman Cahyadi


Balapan di malam hari kategori International Men's Open


Review pribadi mengenai pelaksanaan event Criterium JIEXPO 2014 :

Ini adalah penilaian secara pribadi setelah saya mengikuti event ini:

1. Untuk kondisi lapangan yang meliputi kondisi jalan, keamanan dan sterilisasi trek sesudah dan sebelum lomba, saya acungin jempol buat panitia pelaksana, kondisi trek bebas dari pasir dan genangan air, setiap jam disapu dan disedot airnya jika basah, aspal tidak ada yang berlubang. Sterilisasi trek dengan patroli motor yang cukup intens memberikan rasa nyaman saat race.

2. Trek yang penuh dengan tantangan, ini sangat bermanfaat seperti kami (pembalap penggemar) untuk melatih skill saat tikungan (cornering), trek seperti ini tidak akan ditemukan di jalanan Jakarta, trek pendek setelah itu menikung, interval, tikungan plus trek panjang, kombinasi yang sangat lengkap untuk melatih skill pembalap amatir, bagi pembalap Elite / Pro saat menikung kelihatan mereka sangat mantap dengan speed tinggi karena sudah terbiasa.

3. Regulasi aturan yang berubah ubah, ini yang sangat disayangkan, tidak ada aturan yang jelas untuk lomba di kategori penggemar, saat pertama kali event ini dimulai, beberapa kelas seperti kelas Master A/B, Executive dan TTT (beregu) adalah kelas yang dikhususkan untuk Penggemar tetapi keyataan di lapangan terlihat beberapa team di "selipin" dengan atlet, malah ada team yang jelas jelas memakai atlet PON.
Regulasi Atlet / Mantan Atlet di kelas Penggemar benar benar sangat tidak jelas, panitia sendiri juga kebingungan untuk menjawab permasalahan ini, menurut panitia selama pembalap tersebut tidak mengikuti PON bukan dianggap Atlet. Bagaimana dengan pembalap yang sudah berlatih dalam camp pelatihan dan tidak terseleksi mengikuti PON? Apakah mereka kategori Atlet atau bukan ? Apakah adil, mereka di "fight" dengan pembalap amatir yang baru mulai latihan 2-4 tahun alias pembalap bapak bapak ? ini kelas penggemar loh, Anda yang bisa menilai dan menjawab.
Kami sempat komplain ke panitia mengenai keberadaaan 2 atlet PON di dalam kelas TTT yang dikhususkan untuk penggemar, saya sangat terkejut mereka (panitia) tidak menyediakan sama sekali surat permohonon protes, malah menganjurkan kami menulis di kertas biasa tanpa kop surat, dengan beberapa saksi atlet yang pernah menjadi satu team dengan atlet yang ikut di TTT, panitia tetap tidak bisa berbuat apa apa dan malah menghindar...lempar sana sini...beberapa team dengan sangat jelas memperkuat formasi mereka dengan bantuan atlet / mantan atlet...
Certified UCI kok pelaksanaan nya seperti begitu ? Gimana pak Panitia ??
Bagi saya ini sangat mengecewakan, dimana rasa sportivitas dalam berolahraga sudah tidak ada, ibaratnya kelas bapak bapak di aduin dengan kelas Atlet, mau berlatih seperti apapun tidak akan mungkin menang lawan Atlet atau Mantan Atlet, alias tidak selevel / tidak seimbang.
Team kami - SCT kali ini menduduki posisi 6 dari 47 peserta, team kami murni penggemar dan kami berlatih sangat intens dengan harapan bisa menduduki 3 besar di kategori penggemar, ternyata kenyataan di lapangan berbicara beda....race TTT kali ini bukan murni penggemar, berbeda dengan penyelenggaranya FPSJ yang sangat memprioritaskan penggemar / hobbies...atlet dan mantan atlet nggak bakal bisa ikut di kelas penggemar, sesuai slogan FPSJ - Dari dan Untuk Penggemar.
Begitu juga kejadian di kelas Master Criterium, pembalap yang dari kelas Master Expert / Mantan Atlet sesudah selesai balapan di kelas mantan Atlet bisa langsung lanjut lomba di kelas Master A Penggemar (anda bisa lihat tabel diatas hasil pemenang di kategori Master Expert dan Master A), sangat jelas aturannya, mantan Atlet nggak boleh ikut di kategori Master A yang dikhusus kan untuk penggemar.
Sebelum event ini dimulai kami ditawarin dengan janji janji manis, kelas penggemar khusus untuk kelas penggemar, tidak boleh dicampurin Atlet dan Mantan Atlet, kepercayaan tersebut kami yakinin dengan menurunkan 6 team di kelas TTT (murni penggemar), tetapi pelaksanaanya berbeda semua dan anda tidak bisa protes atau berbuat apa apa...lebih baik panitia tidak usah membuat regulasi yang aneh aneh yang malah merugikan salah satu pihak, langsung saja di buka kelas "Open",  kami juga pasti akan turunkan Atlet di kelas TTT untuk memperkuat Team kami.
Dengan regulasi yang jelas, kalah ataupun menang tidak akan menjadi masalah, semua happy.
Mudah mudahan di event akan datang, regulasi semakin jelas dan semakin professional, sportivitas di junjung tinggi.


Proses latihan dan dukungan internal team.

Untuk meng "goal" kan target podium di event race JIEXPO 2014, kami (SCT) melewatinya dengan penuh suka dan duka saat proses latihan, dalam jangka waktu yang sangat pendek (1 bulan) kami mengejar target program yang harus diselesaikan, program dari coach Fanny Gunawan, kondisi cuaca saat itu sedang tidak bersahabat (sering hujan intensitas tinggi) hanya 70% program yang bisa terselesaikan.
Kecelakaan saat proses latihan tak terhindarkan (sepeda sampai patah , helm sampai pecah), puji Tuhan tidak ada yang sampai fatal. 
Konflik internal group - pertentangan antara yang mendukung dan tidak mendukung balapan ini, seleksi team yang ketat kadang membuat konflik tak terhindarkan, isu negative sangat kental.


Menjadi satu renungan buat kita, apakah layak komunitas penggemar di ikut sertakan berkompetisi dalam suatu ajang balapan yang regulasi nya belum jelas? Apakah sebaiknya komunitas penggemar kembali ke asal nya sebagai Fun Biker's dimana bersepeda dengan fun (contoh: event Audax) dan santai tanpa ada tekanan untuk meraih target, kadang target tersebut hanya sebagai impian di atas awan yang hanya untuk kepuasan sesaat alias "Khayalan Semu ".
Jangan sampai semangat kompetisi menghasikan bibit bibit permusuhan di dalam team, hanya 10%-20% di dalam suatu komunitas yang anggotanya suka balapan dan sisanya tidak tertarik.
Keseimbangan hidup antara kesenangan bersepeda dan prioritas ke keluarga adalah kombinasi yang baik untuk mencapai jasmani dan rohani yang seha, salam gowes.



Bersama Coach Fanny Gunawan


 Pak Marwan Juara 2 Master B

SCT Team Time Trial



  Ben Elliot - Snail Cycling Team / Serpong Canada Team

SCT Girls : Silvia - Helen - Kari

Ben & Kari Elliot