; 𝐀𝐥𝐥𝐞𝐧'𝐬 𝐀𝐝𝐯𝐞𝐧𝐭𝐮𝐫𝐞: Januari 2019

Cari Blog Ini

Selasa, 29 Januari 2019

Paduan memilih Bicycle Smart Trainers 2019


Berjumpa kembali di blog ini, kali ini saya akan membahas mengenai "Paduan memilih Bicycle Trainers 2019 - Jilid 2, sebelumnya di bulan April tahun 2015 lalu, saya juga sudah mengulas mengenai "Mechanical Resistance Bike Trainers" - silakan dibaca ulang, karena saat ini saya tidak membahas trainner model konvensional.

Sebelum saya masuk ke pembahasan lebih detail, perlu diketahui kebutuhan untuk memiliki trainers antara lain : 

1. Sebagai alat untuk latihan "indoor" karena keterbatasan waktu, melatih cadence , melatih strength, melatih keseimbangan (roller), dll atau bisa juga berlatih disaat musim dingin di beberapa negara Eropa/US. Saya sendiri memakai trainers di saat masuk musim hujan, males gowes diluar karena becek dan resiko kecelakaan (licin).

2. Padatnya lalu lintas membuat kita terkadang waswas untuk bersepeda. Risiko tertabrak mobil, motor, atau bus selalu ada.
Problema pesepeda tak berhenti sampai di situ, belum lagi, kita harus menghadapi polusi udara.

3. Sebagai alat untuk pemanasan sebelum bertanding / race atau cool down setelah selesai bertanding, banyak dipakai oleh kalangan atlet sepeda dan amatir.


Kali ini saya akan coba me - refresh ulang mengenai konvensional " Mechanical Resistance Bike Trainers " terbagi 3 tipe resistance (untuk detail silakan baca blog ini di bulan April 2015) :

1. Wind Bicycle Trainers
2. Magnetic Bicycle Trainers
3. Fluid Bicycle Trainers

Fluid Resistance Trainers : Kinetic Rock And Roll

Nah, terlihat gambar diatas adalah tipe konvensional ( Fluid Resistance Trainers), hambatan menggunakan cairan khusus, menggunakan ban khusus trainner supaya tidak cepat aus, tampilan visual dibantu dengan program aplikasi model video dengan beberapa perintah di layar, terisolasi dari komunitas - tidak bisa online, noise / berisik, semakin dikayuh akan semakin berat, berbeda "feel" nya dengan hambatan di jalan aspal, tipe seperti ini sangat terkenal di tahun 2014 - 2016.

Tahun 2016 - 2019 era Smart trainer

What Is A Smart Trainer?  ini perlu kita perjelas dulu, kategori Smart Trainer :

1. Resistance / hambatan menggunakan Electro-magnetic, membutuhkan colokan listrik,  jika ketemu kontur jalan tanjakan maka kayuhan otomatis menjadi berat sesuai dengan gradient di aplikasi atau kontur jalan menurun / flat maka kayuhan akan terasa lebih ringan.

2. Protokol komunikasi menggunakan ANT+ FE-C atau Fitness Equipment Control, Bluetooth Smart,  ini akan menjadi standard protocol bagi semua peralatan training untuk saat ini, menurut saya koneksi dengan Bluetooth smart paling the best - sangat stabil, koneksi ant+ kadang sering mengalami gangguan dari signal frekwensi lain dan dari harga, dongle bluetooth jauh lebih murah dibanding dongle ant+.

3. Menggunakan Komputer / Tablet / Mobile phone sebagai processor untuk software aplikasi online seperti Zwift, The Sufferfest, TrainerRoad, RoadGrandTour, Bkool Simulator, dll

4. Membutuhkan jaringan Wifi untuk bisa berkomunikasi dan online dengan rider lain di seluruh dunia.

5. Silent - tidak berisik (noise)  dibanding model Mechanical Resistance Bike Trainers.

Peralihan dari tahun 2017 ke 2018 , Smart trainer sendiri mengalami perubahan teknologi dari model konvensional menggunakan "wheel /roda belakang" ke model "Direct Drive", tentunya model Direct Drive lebih presisi dan mantap saat di gradient tinggi dan anti "Slip", kekurangan nya kadang belt sering putus.

 Smart Trainer konvensional dengan wheel / roda belakang - Bkool Pro 

Wahoo Kick Snap 2017

Generasi Direct Drive 

Wahoo Kickr Core - Direct Drive

Tacx Neo Smart - Direct Drive

Elite Drivo II - Direct Drive
 
Magene T300 - Direct Drive

Beberapa inovasi menarik dari perusahaan Wahoo tahun 2019 ini antara lain meluncurkan produk Wahoo Kickr Climb - posisi tumpuan roda depan otomatis akan naik turun jika ketemu tanjakan / turunan sesuai dengan gradient dan Wahoo Kickr Headwind - Airflow mengikuti speed dan Heart rate secara otomatis - Wahoo Ecosystem.

 Wahoo Kickr Climb

Wahoo Kickr Headwind


Beberapa poin penting pemilihan produk Smart Trainers 2019 (secara hardware) :

1. Smart trainers ini akan dikatakan semakin canggih jika mampu menghadel maximum simulated grade - tentunya harga akan semakin tinggi, di market yang beredar untuk saat ini maximal resistance 25%, pada umumnya antara 8%, 12% dan 20%.

2. Power Accuracy kurang lebih 2%, semakin kecil semakin baik, produk yang beredar di market antara 0,5%-1%-2%-3% tingkat akurasi nya.

3. Maximum Power Output antara 1500 watts - 3000 watts.

Tentunya support aplikasi program juga sangat penting, untuk tahap awal biasanya diberikan free trial selama 1 bulan setelah itu anda harus membayar per bulan antara USD $9 - USD $15 per bulan ( Zwift, The Sufferfest, Bkool, Trainneroad, Rouvy, Fullgaz, dll)
Tanpa adanya aplikasi dibawah ini, sia sialah kegunaan smart trainner - jadi program aplikasi itulah yang menjadi 'Soul" nya hardware smart trainner.


Setup ketinggian sepeda di Wahoo Gen5




Magene T300 - Value Of Money

Update 25/05/21 : Dari beberapa brand smart trainner yang pernah saya coba (direct drive) : Kinetic R1, Magene T300 dan Wahoo Kickr Gen5, Garmin Tacx Neo 2T, menurut saya yang paling sempurna adalah Wahoo Kickr Gen5 dan Garmin Tacx Neo 2T, akurasi power meter nya bagus, napak kaki kakinya pakem - saat sprint berasa rigit, tidak ada goyangan karena ketinggian sepeda sesuai begitu juga dengan flywheel feels nya, smooth.

Update 28/08/21 : Ujicoba Garmin Tacx Neo2T vs Wahoo Kickr Gen5 = mirip mirip performance nya, Tacx Neo2T tidak memakai belt untuk freewheelnya, tapi menggunakan 32 pcs Neodymium magnets sehingga lebih presisi untuk untuk dinamika watt powernya, berbeda dengan Kickr Gen5 kadang akan merasakan feel tarikan dari belt saat max power (ada feel tarikan nyot...he..he..).


Di saat melewati rute gravel, Garmin Tacx Neo2T memiliki feature mengikuti kontur tapak jalan, akan bergetar mengikuti tapak jalan, ini tidak dimiliki Kickr gen5, sebaliknya untuk Ecosystem yang terintegrasi hanya dimiliki Wahoo, tapi baru baru ini brand Elite meluncurkan Rizer - Gradiant Simulator with steering mirip Wahoo Climb tapi berlaku universal / bisa connect ke brand lain dengan protokol Ant+.




Menjadi agak kendala saat pemasangan Oversize pulley di sproket 28 up, posisi wheels pulley hampir bersentuhan dengan body Neo2T di gear sproket 28, jika dipasang diatas sproket 28 dipastikan akan mentok (minusnya Tacx Neo2T).

Elite Rizer - Gradiant Simulator with Steering


Jadi kesimpulan nya jika Anda suka dengan race di zwift atau aplikasi cycling lain nya (program workout : Trainneroad ), saya sarankan pilih Wahoo Gen5 atau Garmin Tacx Neo2T tapi kalo pemakaian hanya sebatas buat latihan (uphill, recovery) cukup dengan Magene T300, tidak disarankan buat race karena power meter T300 sangat tidak akurat (saat ini) dan perbandingan harga nya Anda bisa membeli 2 unit T300 berbanding 1 unit Wahoo Kickr Gen5.

The Sufferfest

 

Aplikasi The Sufferfest ditujukan kepada cyclist yang serius untuk berlatih dengan konsep 4DP (Four Demention Power) yaitu mengukur : Neuromuscular Power - 5 detik, Anaerobic Capacity 1 menit, Maximal Aerobic Power - 5 menit dan Functional Threshold Power - 20 menit. 
Hasil dari 4DP akan menghasilkan karakteristik  rider, apakah Anda seorang : Sprinter, Attacker, Persuiter, Time Triallist, Rouler atau Climber.
Kelebihan dari aplikasi The Sufferfest adalah bisa memberikan result  Strenght dan Weakness power profile Anda dari hasil test 4DP.


Trainerroad


Aplikasi Zwift mengandalkan konsep virtual road di dunia nya sendiri seperti : Prudential RideLondon, UCI World Championships Course - Richmond, Virginia dan Innsbruck Tirol, Watopia , New York.
Yang menarik adalah tersedianya event race setiap hari dan setiap jam, Anda tinggal memilih jadwal race di Zwift Companion sesuai hari dan jam yang diinginkan.
Result dari race bisa dilihat secara detail di ZwiftPower lengkap dengan peringkat rangking, FTP, dll.
Juga tersedia dengan komplit program workout sesuai dengan kebutuhan.
Untuk saat ini aplikasi virtual cycling Zwift menjadi aplikasi market leader dengan jumlah konsumen terbanyak.

Zwift


Peak online mencapai 34.940 ( saat ini )

Sedangkan aplikasi Bkool Simulator dan Rouvy, Fullgaz lebih fokus ke real world - " realistic riding experience" dengan jumlah sekitar 500.000 rute di berbagai negara. Bagi yang senang mengexplore tanjakan di pegunungan seperti Mt Alpe d'Huez, Mt Alpine, Mt San Marco, akan menjadi pengalaman yang menyenangkan.
Tersedia juga balapan bagi yang menyukai event race.

Bkool Simulator Apps


Rouvy
 

Fullgaz

Beberapa komunitas sepeda balap di Jakarta mengadakan event race secara berkelompok atau TTT secara virtual di aplikasi Zwift, ditentukan hari dan jam yang sama dan masing masing rider dibagi menurut kelompoknya, waktu tercepat yang akan menjadi pemenangnya.

Team KGB - TTT9

Team Hopes - TTT8

Team TTT4


Tentu nya software virtual road  akan datang akan semakin canggih dan interaktif, "Roh" di trainner adalah di Software Aplikasi nya, dengan software aplikasi yang menarik akan bisa menahan rider untuk lama duduk diatas sadel, tidak jenuh dan membosankan - semakin menarik sofware aplikasi tersebut akan semakin menambah semangat gowes di atas sadel.


Aplikasi Zwift terkoneksi dengan lighting

Semoga bermanfaat.