; ๐€๐ฅ๐ฅ๐ž๐ง'๐ฌ ๐€๐๐ฏ๐ž๐ง๐ญ๐ฎ๐ซ๐ž: 2021

Cari Blog Ini

Selasa, 09 November 2021

Factor Ostro VAM - Superlight Aero Race Bike

    Flicker - Dark Blue

    Sicilian Peach

    Soho Mix

     Racing Green
Brand Factor "Ostro" diambil dari nama salah satu delapan angin utama di laut Mediterania.
Ostro adalah angin selatan yang bertiup ke Cote d'Azur ( Cรดte d'Azur merupakan bagian dari pantai Mediterania Prancis), setelah bertiup melewati Nice tempat start event Tour de France 2020 dimana aerodinamis menjadi bagian yang vital untuk melawan "crosswind", respon terhadap rute berbukit dan turunan extreme, Factor Ostro VAM adalah solusi nya.

Seri Factor terbaru selalu ada tambahan tulisan VAM = lebih stiff /rigid tapi comfort.

Apa artinya VAM ? VAM adalah singkatan untuk istilah Italia Velocitร  Ascensionale Media, yang diterjemahkan dalam bahasa Inggris berarti "Average Ascent Speed" - "Kecepatan Pendakian Rata-Rata".

Hal ini juga disebut dengan backronym bahasa Inggris "Vertical Ascent in Meters" - "Pendakian Vertikal dalam Meter".

Istilah ini yang diciptakan oleh dokter dan pelatih sepeda Italia Michele Ferrari, adalah kecepatan kenaikan ketinggian, biasanya dinyatakan dalam satuan meter per jam.

Pertengahan November 2021, daya pikat roadbike Factor Ostro VAM menyita perhatianku, lekuk body gagah terkesan agresif saat digenjot, akhirnya saya memutuskan untuk membeli merek ini dengan 7 pertimbangan, antara lain :


1. Factor Ostro VAM : Sepeda balap Aero all rounded, bisa bermain di 2 rute : Flat dan Hilly, lokasi tempat saya gowes terdekat adalah di Mozia Loops BSD Serpong dengan gradiant 0% flat, berangin dan sesekali di akhir pekan lanjut gowes uphill di kawasan Sentul Bogor dengan average gardiant 6%-22%.

Untuk rute flat tidak perlu diragukan performa Ostro, bentuk Folk bagian depan begitu besar dan lebar seperti Folk sepeda TT pada umumnya, cockpit depan begitu "pakem" / posisi bahu seperti terkunci - tidak liar saat di speed 42km - 45km saat test ride dengan jarak tempuh 53km.


Dengan handlebar stem integrated keluaran Black Inc rigid dan stiff - sering dijumpai handlebar stem integrated yang kadang meleot saat sprint dan yang saya suka dari handlebar black Inc ini adalah bagian tengah; enak dipegang saat nanjak, bentuk nya kecil sesuai tangan orang asia, pegangan handlebar bagian tengah di brand lain kebanyakan lebar dan tebal, cengkraman telapak tangan kadang kurang menggigit.

Folk depan lebar dan besar ukuran nya

Handlebar Stem Integrated Aero Black Inc 

2. Seat Stay / Folk belakang kecil dan tipis - Ultra Thin Seat Stay, ukuran nya sama dengan seat stay nya Cervelo R5 (sebelumnya di tahun 2011 pernah memiliki R5 dan menurut gua R5 the best climbing bike saat itu), ukuran seat stay yang "ultra thin" menjadikan bagian belakang "comfort" nyaman - tidak kaku, artinya saat digenjot di tanjakan atau jalanan cobble stone / bata bata / jalanan kasar sangat nyaman apalagi kalo dipersenjatai dengan ban ukuran 28/32 - Factor Ostro dipakai team Israel Start Nation di event Paris Roubaix.



Mengapa di event race Paris Roubaix dibutuhkan sepeda dengan shape aero? tujuan nya adalah save watt sebesar mungkin - efisien karena di lap terakhir nya adalah adu sprint di velodrome.
Average speed pembalap di event Paris Roubaix adalah 45km dengan jarak tempuh 260km, karakter sepeda yang terlalu kaku juga akan menyebabkan cepat lelah, butuh kombinasi stiff dan comfort yang seimbang, disinilah seat stay belakang Ostro berperan.

Menurut saya, geometri Ostro adalah hasil kreasi dari Graham Shrive - Direktur Engineering Factor Bike yang sebelumnya menjabat sebagai Head Engineering di Cervelo Bike.
                          Graham Shrive
          Direktur Engineering Factor Bikes

3. Aerodynamics Shape, dari dulu saya paling suka bentuk tubing sepeda aero, terkesan gagah dan agresif, setiap elemen rangka OSTRO dioptimalkan untuk aerodinamika, bentuk garpu folk depan menggunakan konsep "Reversing Flow Energising Channel" - Flow sejalan dengan aliran udara.
Konsep design aero shape rangka menggunakan design NACA - National Advisory Committee On Aeronautics, perlu diketahui NACA adalah "Godfathers Aero".

                Factor Ostro Wind Tunnel

Satuan untuk hambatan angin dinyatakan sebagai CdA - abbreviation for the coefficient of aerodynamic drag.
Sebagian besar energi yang kita salurkan ke pedal digunakan untuk mengatasi hambatan udara, saat Anda melaju lebih cepat, Anda tidak hanya 'menabrak' molekul udara dengan keras tetapi Anda juga harus mendorong lebih banyak setiap detiknya.

Saat anda berada di atas kecepatan 36km di rute flat dengan berat 68kg (plus equipment) output power yang dikeluarkan sekitar 200watt, dari 200watt ini, 170watt dipakai untuk mengatasi hambatan angin, sisa nya (30) untuk rolling resistance ( tire to road friction), pengurangan 1% dalam CdA setara dengan peningkatan daya sebesar 1%.

Dengan peralatan dan perlengkapan komponen sepeda yang aerodinamis dapat mengurangi CdA maximal sebesar 5% namun rider masih harus fokus dengan posisi badan di atas sadel sepeda sebesar 70%-80% drag, pemborosan output power jika posisi anatomi badan diatas sepeda tidak dioptimalkan secara aerodinamis.

Aerodinamis, Power Output, Kenyamanan menjadi 3 pilar keseimbangan sempurna dalam hal mengejar "Speed" yang optimal.


4. Lightweight All Rounded Aero Bike - Factor Ostro termasuk sepeda Aero dengan bobot yang lumayan ringan dan rigid, dengan carbon layup kombinasi TeXtreme®, Toray®, Nippon Graphite Pitch-Based Fiber, untuk frame disc brake size 54 di 780gram, Ostro bukanlah climbing bike ya, tapi all rounded aerobike.
Kisaran dengan memakai groupset Sram Force AXS 12 speed- Wheelset Black Inc 30 di bobot 7.45kg, dengan Ultegra R8070 Di2 bisa berkurang 190gram (Ultegra R8070 Di2 lebih ringan dari Sram Force AXS 12 speed) atau Sram Red AXS bisa berkurang 295gram.



5. Arsitektur T47 threaded bottom bracket, buat saya ini sangat penting sekali saat pedalling, smooth seperti yang saya rasakan saat gowes dengan Trek Emonda SLR 2021, Trek dan Factor memakai konsep BB yang sama yaitu T47, selain lebih smooth, maintenance bongkar pasang yang lebih gampang khusus nya saat melakukan pelumasan bearing periodik.

6. Bisa untuk rute Uphill, walaupun tidak seoptimal seperti Factor O2 VAM (climbing bike), dengan gradiant tidak lebih dari 14%, Ostro VAM masih bisa dipacu dengan speed tinggi dan tingkat kenyamanan optimal.
Pembalap dari team Israel Start Up Nation seperti Chris Froome , Michael Woods dan Daniel Martin, mengendarai Factor Ostro VAM di event world tour : Tour de France dan Giro Italy yang dominan dengan rute uphill.
Sekali lagi, Factor Ostro VAM bukanlah Climbing Bike tapi All Rounded Aerobike, untuk seri climbing bike nya Factor adalah Factor O2 VAM.

7. Tambahan bonus lengkap, seperti Bearing Headset, BB memakai Ceramic Speed, free bartape Factor,dll.

Kombinasi wheelset yang disarankan Factor adalah Black Inc Forty Five - 45, foto dibawah menggunakan Black Inc Thirty - 30.

                 Black Inc Thirty

               Black Inc Forty Five
Specifications:

Application: Road
Wheel Size: 28"
Size: 49 cm, 52 cm, 54 cm, 56 cm, 58 cm
Frame Material: carbon
Fork Material: carbon

Technical Information - Frame:

Wheel Standard: 12 x 142 mm (standard)
Axle Type: 12 mm thru-axle
Headset: IS41/28.6 - IS49/37(36 ) (top to bottom)
Bottom Bracket Standard: T47
Shell Width: 77 mm
Chainline: 46.5 mm
Cable Routing: internal electrical
Bottle Cage Mounts: 2

Technical Information - Fork:

Steerer Tube: 1 1/8" - 1 3/8" tapered
Wheel Standard: 12 x 100 mm (standard)Axle Type: 12 mm thru-axle
Brake Mount: flat mount
Offset: 43 mm, 48 mm, 53 mm
Ground Trail: 57.1 mm, 57.3 mm, 57.5 mm
Axle to Crown: 363 mm
Over Locknut Dimension: 100 mm
Steerer Tube Material: carbon
Crown Material: carbon
Blade Material: carbon
Dropout Material: carbon
Drop Handlebars: 125 mm
Reach Handlebars: 80 mm
Material Integrated Stem/Handlebars: carbon

Contents:

- 1 x Factor OSTRO V.A.M. Frame
- 1 x Factor OSTRO fork
- 1 x Factor OSTRO seatpost
- 1 x CeramicSpeed 110 headset
- 1 x CeramicSpeed T47A bottom bracket
- 1 x Black Inc V.A.M. handlebar stem unit
- 1 x Factor/Black Inc. mount for training computer
- 1 x pair handlebar tape

        Factor Bikes  : Official Bike Team ISN

                      TT Bike : Factor Hanzo

Semoga Bermanfaat.





Selasa, 05 Oktober 2021

Bike Fitting dengan Selle Italia IDmatch - 3D Fit System

 



Perkenalkan : IDmatch - 3D Fit System - Mesin fitting sepeda otomatis pertama di Indonesia, yang terdiri dari satu set paket fitting *biomekanik teknologi tinggi dengan simulator *mekatronik dilengkapi perangkat lunak / software dengan dynamic scanning 3D menjadikan suatu pengalaman dan nilai fitting yang sangat proffesional - meminimalkan human error khusus nya di operator pelaksana.

Paket IDmatch - 3D Fit System tersedia di salah satu toko sepeda di kawasan Mozia-BSD yaitu IN-BUNKER ( dikelola oleh pembalap keluarga Hartanu bersaudara๐Ÿ˜) adalah produk generasi ke 3 dari pabrikan Selle Italia yang berkantor pusat di Italia.

IN-BUNKER lokasi di Mozia BSD Serpong

Disini saya tidak akan menjelaskan secara detail, Anda bisa browsing di websitenya IDmatch, saya hanya akan menyampaikan secara garis besar saja.

Informasi yang saya dapatkan dari salah satu authorized dealer di kawasan BSD - Mozia serpong - IN BUNKER, paket fitting yang disediakan IDmatch terdiri dari :

A. IDmatch Smart Bike Automated Simulator.



Accessories Pack

Proses simulasi pengaturan posisi di atas sadel, seatpost, handlebar, stem, dll, baik itu sepeda tipe road, mountain, track, gran fondo, criterium, triathlon, downhill dilakukan secara otomatis diatas sepeda simulator ini , pedalling dengan cadence moderat - 74Rpm dan sistem akan melakukan beberapa kali koreksi.

B. IDmatch Analysis Sistem.



Ini adalah software analisa system yang terkoneksi secara online ke kantor pusat IDmatch Italia, dengan dynamic scanning 3D saat kita melakukan simulasi pedalling, setiap angle akan terecord secara otomatis dengan beberapa koreksi dan sistem akan memodifikasi setingan sepeda secara real time.
Berbeda sekali dengan fittingan manual atau yang model "analog", proses penyetelan mengharuskan kita untuk turun naik dari sadel sepeda, proses bongkar pasang baut berulang ulang lama lama jebol baut nya dan memakan waktu fitting yang lebih lama. 

Ada 5 biomechanical posisi ride di IDmatch :

1. Grandfondo ; Pengendara sepeda yang mencari posisi nyaman dan tidak perduli dengan performanya.

2. Circuito ; Pemula yang bersepeda sekitar 2 jam.

3. Classiche ; Pengendara yang ingin menemukan jalan tengah yang tepat.

4. Tour (Pro) ; Posisi agresif untuk pengendara sepeda yang melakukan balapan panjang sekitar 4-5jam perjalanan.

5. Agresif ; Posisi paling agresif untuk pesaing yang hanya mencari kinerja.

Silakan dipilih posisi riding yang sesuai dengan kebutuhan Anda.


C. IDmatch Set-Up system.


Setelah result dari IDmatch Analisis sistem keluar, settingan akan di'copy paste' ke sepeda yang kita pakai sehari hari dengan seperangkat IDmatch Set Up system, dengan bantuan akurasi sinar laser sebagai indikator supaya tidak terjadi kesalahan dalam proses pengukuran.
Disini peran ketelitian operator sangat penting artinya human touch sangat menentukan final settingan sepeda. 

D. IDmatch Foot Kit

Terdiri dari :

1. IDmatch Cleat Fit , setup posisi cleat di sepatu dengan bantuan akurasi sinar laser dan *goniometric measurement akan menghasilkan pengukuran angle yang presisi.



2. IDmatch Footmeter, pengukuran telapak kaki yang akurat dengan bantuan sinar laser.


3. IDmatch Tiltmeter, 




Spesifik mengukur telapak kaki khusus nya tekanan di Forefoot saat mengayuh pedal dan memprediksi kemungkinan posisi netral, pronasi atau supinasi.

Beberapa opsi dari hasil software IDmatch Analisis Sistem jika Anda suatu hari akan membeli sepeda baru, sistem akan merekomendasikan berbagai merek sepeda - ada ratusan merek di database nya IDmatch dengan detail size sepeda, panjang stem, handlebar dan informasi pendukung lain nya supaya kita lebih pasti untuk memutuskan ukuran sepeda yang kita butuhkan.

Beberapa proses fitting bike by IN-BUNKER :

1. Collect data user, ini adalah tahap pertama dan terpenting sebelum melakukan proses fitting di atas sepeda simulator. Informasi yang disampaikan harus benar supaya hasil analisa yang diproses akan lebih akurat.
Jika Anda pernah mengalami cidera di salah satu anggota badan harus di infokan ke operator dan ini juga menjadi salah satu bagian template di software analisa yang harus di isi.
Beberapa data yang harus di isi seperti : tinggi badan, berat badan dan tinggi inseam, lebar bahu bisa diukur secara 3D screening  di sistem tentu nya selalu dimulai dengan kalibrasi sebelum sistem dijalankan.


Anthropometry

2. Mengayuh di atas sepeda simulator, setelah tahap collect data selesai dan lengkap, langsung melakukan proses fitting di sepeda simulator IDmatch.


3. Result - Tahap akhir akan diproses oleh sistem.




Proses pemilihan sepeda idaman untuk yang akan datang, misal Anda tertarik untuk membeli brand Trek Emonda, sistem akan memberikan beberapa pilihan untuk seri trek Emonda, begitu juga untuk ukuran stem dan sadel.


Koreksi Posisi Sadel.

Menurut saya pribadi, posisi sadel adalah hal yang sangat penting dalam hal pedalling yang efisien, pedalling akan sangat memboroskan energi jika posisi dan ketinggian sadel tidak sesuai dan akan mempengaruhi core bagian bawah secara keseluruhan.

Koreksi dan rekomendasi posisi sadel yang menjadi referensi dunia sadel yaitu BRP dan Fit Line menjadi filosofi dari IDmatch - Selle Italia.

The BRP, or Biomechanical Reference Point, is the point that identifies the anatomical center of the saddle (mid-line reference) useful for measuring the parameters appropriate to the mounting of the bike (saddle height, saddle retraction, distance BRP handlebar). To identify it, it is necessary to determine the point where the saddle reaches 7 cm of width. Its identification comes from the observation of a constant of the attitude of cyclists, who all position themselves on the saddle at a distance always equal to the BRP. Although this distance differs from cyclist to cyclist, it is always the same for the subject regardless of the saddle brand chosen.

The red line on the nose of the idmatch test saddles is called the FIT-LINE. It is a system that allows cyclists to sit correctly and with their ischial bones in the right place. Tests have shown that more than 60% of cyclists lean too far on the saddle, unloading weight mainly on the symphysis pubis and not on the ischial bones. The “FIT-LINE” line therefore serves as a guide to the correct positioning in the saddle for an effective, efficient and healthy pedalling.

Note:

* Mekatronika mengarah pada teknologi kendali numerik yaitu teknologi mengendalikan mekanisme menggunakan aktuator untuk mencapai tujuan tertentu dengan memonitor informasi kondisi gerak mesin menggunakan sensor, dan memasukkan informasi tersebut ke dalam mikro-prosesor.

* Biomekanika merupakan ilmu yang mempelajari sistem biologis, terutama struktur dan fungsinya, menggunakan metode yang berasal dari mekanika, yang berkaitan dengan efek yang dimiliki gaya pada gerak tubuh.

Goniometer adalah instrumen yang mengukur sudut - angle atau memungkinkan objek diputar ke posisi sudut yang tepat.

* Penyedia jasa Fitting :
IN.BUNKER
Piazza The Mozia blok E8 no 8 - BSD Serpong
Tangerang

Semoga bermanfaat.





Senin, 13 September 2021

Roadiest Generasi Covid-19

 



Pendahuluan.

Di akhir tahun 2020 sampai September 2021, semua kegiatan gowesku di outdoor "vacum" dikarenakan wabah Covid-19 yang semakin masif khusus nya varian baru "Delta" (Juli 2021). Selama masa pandemi tersebut, saya lebih banyak fokus gowes indoor / virtual ride dengan aplikasi Zwift di smart trainner.

Saat pandemi Covid-19, sepeda balap menjadi barang viral dan banyak peminatnya dan bagi sebagian orang, olahraga sepeda balap merupakan bagian dari gaya hidup - life style,  begitu juga sepeda jenis lain nya seperti sepeda lipat , gravel bike, MTB, dll (saya hanya fokus membahas olahraga sepeda balap).

Di artikel ini saya ingin sharing "life style roadiest generasi Covid-19" dan beberapa perubahan trend yang muncul, tulisan ini hanya sebatas 'sharing pengalaman' dari kacamata saya sebagai seorang roadiest.

Beberapa fenomenal trend / life style roadiest generasi Covid 19:

1. Roadiest "Social Media"


Dengan banyak munculnya photographer memicu gaya baru dalam olahraga sepeda balap, berbeda dengan generasi saya dulu (2009) dimana foto foto dalam kegiatan bersepeda bukan hal yang utama. Di setiap kelokan jalan terlihat beberapa photographer siap memberikan hasil jepretan terbaik dari angle posisi persepeda yang kemudian akan ditampilkan di Instagram dan jika berminat, Anda bisa membeli nya dengan harga special dan siap di posting di IG untuk meningkatkan nilai konten Anda. Terlihat penampilan roadiest semakin keren dengan jersey dan sepeda berkelas.

2. Jersey / BIB & Sepeda ala "Sultan"


Tampilan menarik dan keren terlihat beberapa merek Jersey / BIB dan frame sepeda / perlengkapan nya dengan kelas "Sultan", brand semakin beken - produk premium semakin banyak dipakai, kalo jaman saya dulu, dapat jersey sponsor aja sudah senang dan siap dipakai saat gowes, tapi saat ini jersey sponsor sebaiknya disimpan di lemari baju untuk selamanya...he..he.. sekarang jaman nya merek PNS, Speed Concept, Maap, dll. Begitu juga dengan trend frame sepeda balap yang banyak didominasi tipe aero frame seperti Cervelo S5, Spez SL7 Pinnarello F12, Trek Madone / Emonda, Factor Ostro, Canyon, dll, semakin banyak peminatnya. Di masa pandemi ini saya merasa bersyukur juga karena bisa menjual lumayan banyak perlengkapan asesoris sepeda balap sebagai hasil sampingan dari hobi.

3. Sepeda TT/Tri ( Time Trial)


Terlihat mulai banyak sepeda TT bermunculan di setiap loops ( Mozia Loops, Pantai Indah Kapuk loops, Dalkot), di karenakan banyak penutupan jalan / PPKM dan terbatas nya gowes ke luar kota, lokasi tempat dengan model loops menjadi sesuatu yang sangat diminati penghobi sepeda balap khususnya sepeda Time Trial. Rute flat menjanjikan kenyamanan dan adrenalin tinggi saat memacu sepeda TT dengan kecepatan tinggi tanpa halangan, penjualan sepeda TT juga melonjak tidak seperti biasanya, jaman saya dulu, sepeda TT peminatnya sedikit dan kebanyakan sepeda Tri - untuk triathlon saja.

4. Pelaton Ladiest Cyclist 

Penggemar sepeda balap khusus nya kaum Hawa semakin banyak dengan tampilan 'cantik cantik' - jersey dan sepeda yang keren - cool, sangat jarang terlihat di masa generasi saya ada pembalap hobi dari gender ladiest, Ada !! tapi tidak banyak, bisa dihitung dengan jari tangan. Berbeda dengan masa generasi Covid-19, kadang akan terlihat satu pelaton besar wanita semua dengan 'speed tinggi'. Saya ingin memberikan inputan kepada hobi ladiest, berhati hatilah bermain speed dengan sepeda balap, olahraga sepeda balap adalah olahraga 'bermata dua', menyenangkan tapi sangat berbahaya kalau tidak bisa mengontrol emosi apalagi bagi pemula, Falling is part of cycling like cycling is part of loving, Hi adrenalin di pelaton besar, speed tinggi, resiko bersenggolan sangat mungkin terjadi. Jangan terbuai dengan mengharapkan pujian Anda kuat - Anda luar biasa hebat, menurut saya tanpa merendahkan wanita, lebih baik olah raga sepeda balap ini digowes sebijaksana mungkin, jika Anda "accident", kerugian organ tubuh anda tidak tergantikan, berbeda dengan pria (cacat masih biasa..he..he..) dan buat ladiest, sekencang kencangnya Anda memicu speed tetap hanya dikenal sebatas komunitas kecil dimana Anda berada, tidak akan terkenal sampai di luar...he..he...kecuali Anda mau menjadi Atlet proffesional - itupun harus berprestasi baru bisa terkenal, saran saya better gowes speed " nyaman" , tidak perlu membanggakan average speed, kombinasikan warna jersey, helm , sepeda menjadi satu kesatuan yang serasi dilihat - itulah tampilan terbaik untuk Cyclist Ladiest yang sesungguhnya , sedangkan cycling performance assessment bisa di save di Strava sebagai dokumentasi dikemudian hari.

5. Semakin kompetitif - Tarkam / Average speed / Elevasi

Semakin banyak penggemar sepeda balap bermunculan semakin memicu persaingan siapa yang terkuat dan ini memang wajar karena DNA sepeda balap adalah kompetitif, bersaing untuk mendapatkan speed terbaik, jika ingin gowes santai jangan pakai sepeda balap..he..he...khusus nya di kawasan jabodetabek semenjak PPKM, rute flat menjadi idaman bagi pecinta speed, fenomena menjadi yang tebaik, tercepat sudah ada dari jaman generasi saya, tapi untuk kali ini terlihat lebih 'agresif', latihan intensif - pagi - siang - malam, jarak gowes semakin jauh dengan elevasi tinggi (gowes Everesting 8848mdpl sekali nanjak menjadi tren) akan semakin menambah nilai konten Anda, untuk di rute flat , average speed menjadi patokan utama walaupun memakai sistem drafting dalam pelaton tarkam tidaklah gampang - untuk jarak 50km dengan average speed 48km, jika anda sanggup artinya sudah masuk kualifikasi pembalap kuat kelas hobi di rute flat, jadi please jangan ada lagi postingan di sosmed tulisan gowes sendiri tanpa gandol sambil menunjukan data strava average speed nya seakan akan "saya jujur loh - tanpa drafting", sekali kali coba ikut merasakan pelaton drafting speed tinggi, suffer...Resiko bersenggolan sangat tinggi saat memacu sepeda balap dengan kecepatan tinggi sampai Heart rate threshold, hanya demi kebanggaan dan pujian, itulah olahraga dunia sepeda balap sejak dari jaman dulu. Semakin banyak postingan average speed atau elevasi tinggi di strava akan semakin banyak dapat tuain pujian. Bijaksanalah dalam bermain speed.

Setelah bertahun tahun menjalani hobi ini, menurut saya olahraga balap sepeda lebih cocok diperuntukan khusus untuk atlet, mereka latihan terstruktur dan professional, jelas dengan tujuan yang hendak dicapai, untuk hobies, Gravelbike lebih pas, kondisi permukaan wheels yang lebih lebar, posisi mengendarai diatas sepeda lebih rilex dan bisa explore rute jalan manapun tentunya dengan speed nyaman - tidak terlalu kompetitif seperti sepeda balap - just my opinion.

"Cycling is such a stupid sport, next time you are in a car travelling at 40mph (65km) think about jumping out - Naked....That's what it's like when we crash - David Millar - Pro Cyclist.


Olahraga sepeda balap termasuk sangat beresiko dan tanpa ada perlengkapan keselamatan yang mumpuni kecuali helm, bayangkan Anda mengendarai sepeda balap di turunan dengan kecepatan 60-80km hanya modal jersey tipis dan helm saja.


6. Bermunculan Coach / Trainner / Mentor dan komunitas klub baru

Komunitas / klub sepeda bermunculan seperti jamur tumbuh di musim hujan, masing masing klub memliki jargon sendiri, ada yang fokus ke tarkam / speed, ada yang specialist touring, ada yang fokus ke climbing, dll begitu juga munculnya "coach coach" untuk memotivasi hobies, kalo menurut kacamata saya : menjadi Trainer, Coach atau Mentor tidaklah mudah karena harus memiliki kualifikasi ekstra berupa Knowledge, Passion, Skill dan tentu nya methodology yang baik.

7.Ternyata beberapa Pembalap Pro juga positif Covid -19




Deretan atlet pro seperti Peter Sagan, Egal Bernal, Fernando Gaviria juga terpapar positif Covid-19, setelah sembuh terlihat performa nya drop saat mengikuti beberapa event balapan, butuh more recovery untuk balapan selanjutnya.

Masa masa saat pandemi Covid-19.

Dari awal tahun 2021 sampai hari ini, kegiatan bersepedaku 90% dilakukan secara virtual dengan mengikuti beberapa event virtual ride yang diselenggarakan beberapa komunitas sepeda join dengan perusahaan seperti Prudential insurance, JBL Audio, Garmin, dll, tujuannya supaya tidak jenuh dan termotivasi untuk tetap beraktifitas - gowes,



Dengan memakai smart trainner dan dijalankan di aplikasi virtual cycling Zwift, dengan workout climbing, race criterium menjadikan saya tetap fit secara heart rate dan massa otot terjaga. Di fase tersebut, saya mencoba 2 brand smart trainner direct drive yaitu : Wahoo Kickr gen 5 dan Garmin Tacx Neo2T ( untuk reviewnya sudah saya tulis di artikel lalu), kesimpulan nya the real direct drive smart trainner adalah Tacx Neo 2T (100% direct drive tanpa Belt) - presisi dan responsif.


Penutup

Harus diingat, semakin seseorang belajar semakin dia akan membumi. Sehingga, untuk membunuh kesombongan yang bersemayam di dalam diri, seseorang harus terus belajar dan banyak mendengar.

"Stay hungry, stay foolish" dan "stay humble"....Salam Gowes.