; 𝐀𝐥𝐥𝐞𝐧'𝐬 𝐀𝐝𝐯𝐞𝐧𝐭𝐮𝐫𝐞: Tribike & Climbing Bike

Cari Blog Ini

Senin, 03 Februari 2020

Tribike & Climbing Bike

 

Dua tipe sepeda ini yang sudah lama menjadi impian saya, akhirnya menjadi kenyataan, dengan konsep pure aero dan light climbing ada di :

1. Tribike                : Argon E119+ Tri (Aerodinamis & Comfort).

2. Climbing Bike : Trek Emonda SLR (Light & Stiffness).


Argon E119+ Tri

Sekian tahun lamanya banyak berkutak katik di roadbike aerobike (bisa baca di artikel saya sebelumnya), Saya merasakan kurang puas dengan konsep aerobike, karena posisi tubuh kurang mendukung untuk mensupport terbentuknya "aerodinamis" yang sesungguhnya, berbeda dengan Tri / TT Bike, kondisi tubuh dibentuk untuk mengikuti lekuk sepeda, hasilnya adalah full speed tapi save energy (watt).

Mengapa saya cenderung lebih memilih Tribike dibandingkan TT Bike ? Tribike khususnya Argon E119+ memiliki geometri lebih aero dan lebih comfort sehingga bisa dipakai untuk gowes jarak jauh layaknya Triathlon, gowes diatas 150km+, berbeda dengan TT Bike dirancang lebih agresif dengan rute gowes jarak pendek 25km-45km.
Karena rancangan geometri yang comfort dan lebih aerodinamis, Argon E119+ tidak memiliki sertifikasi UCI, berbeda dengan TT bike yang sudah disertifikasi UCI.


Argon E119+ & Xentis Mark3 & Xentis Blade

 Argon E119+ & Xentis Mark3
  
Kombinasi frame Argon E119+ memakai material carbon Nanotech tubing HM8004 dengan wheelset Xentis Mark3 Monocoque carbon menghasilkan kualitas Tribike rasa roadbike artinya full aerodinamis tapi selincah roadbike, handling mantap, tidak terjadi side wind saat menikung, save energy / watt sehingga bisa bertahan lama dan  gesit tapi kaku saat speed tinggi, menurut saya ini adalah sepeda impian yang sangat ideal untuk bermain speed tinggi. 
Groupset memakai mix shimano Durace & Ultegra Di2.
Sedangkan untuk mendapatkan speed yang stabil bisa menggunakan kombinsi wheel belakang dengan Xentis Blade dan wheel depan dengan Xentis Mark3.

Xentis Mark3 Monocoque Carbon Wheels Tubeless
 
Xentis Blade Tubeless


Rute Mozia Loops di kawasan BSD Serpong dengan jarak 1 loops 2.75km menjadi tempat ideal untuk bermain speed dengan Tribike Argon E119+.


Trek Emonda SLR 

Impian memiliki sepeda climbing yang ringan tapi stiff akhirnya tercapai di tahun ini...thanks God.
Saya memilih Trek Emonda SLR - Disc dengan material carbon OCLV 700 karena ringan, stiff dan comfort, saat tanjakan dan turunan mantap, tidak liar, pengereman bisa diandalkan karena memakai disc brake.
Dan yang luar biasa adalah sangat agresif di rute flat, tidak liar, rigid padahal Emonda SLR adalah tipe sepeda Climber.


Berat sepeda 6.85kg dengan groupset Shimano Durace Disc 50/39 - 11-32 & Wheelset Xentis Squard Race 2.5 Carbon Clincher Disc & Handlebar Stem compact Enve, SLF Hyper Speed System & Sadel San Marco Shortfit carbon & pedal Look Keo Blade.
Sangat ringan untuk ukuran roadbike dengan brake disc.

Beberapa part bisa dimodifikasi untuk menghasilkan berat dibawah 6.8kg seperti penggantian dengan ban panaracer seri light (sepasang -120gram), pedal look carbon (-60gram), compression plug (-60gram)  akan masuk diangka 6.6 -6.7kg. Menurut pribadi saya berat 6.8kg sudah cukup untuk tanjakan dan turunan, terlalu ringan kurang nyaman buat rute turunan panjang.

Xentis Squard Race 2.5 Disc with Ratchet 54 Dt Swiss 350
                                                      Ratchet 54 - Dt Swiss Hub Upgrade



Trek merupakan salah satu perusahaan sepeda performance dengan R&D (Research & Development) terbaik di dunia.
Beberapa pembalap besar dunia memakai Trek Emonda SLR untuk menaklukkan tanjakan ganas di world tour, salah satu idola saya adalah Alberto Contador dengan Trek Emonda SLR Project One.

 


Dengan memiliki 2 tipe sepeda ini : Tribike & Climbing Bike, saya siap berpetualang di rute flat dan rute tanjakan.

Semoga bermanfaat. 


 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar